Contoh Penelitian Aspek Gender dalam Kebersihan
PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM KEPEMIMPINAN KEBERSIHAN DALAM ASPEK GENDER LINGKUNGAN KAMPUS DI BANDUNG
Diajukan Untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah “ Gender dan Anak ” 2017
DisusunOleh
Hasnan Habib Jauhari
Pembimbing
Ir. Neni Utami Adiningsih, M.T
Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2017
Abstrak
Telah dilakukan pembuatan karya tulis mengenai peran serta perempuan dalam kepemimpinan kebersihan dalam aspek gender lingkungan kampus di Bandung. Karya tulis didapatkan hasil dari kuisioner. Pada karya tulis ini dibuat beberapa kuisioner agar kita bisa mendapatkan informasi.
Kata kunci: Kampus, Gender, Lingkungan
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucapkan rasa puji syukur, lindungan dan ridho Allah SWT, serta shalawat atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW dalam menyelesaikan penelitian ini saya banyak menemui masalah. Berkat bantuan dari semua pihak akhirnya tulisan ini dapat diselesaikan dengan baik walau disana-sini masih banyak kekurangannya. Pada kesempatan ini saya menyampaikan dengan hati yang tulus ikhlas rasa hormat dan terima kasih kepada :
- Ibu Ir. Neni Utami Adiningsih, M.T selaku dosen pembimbing.
- Rekan-rekan mahasiswa jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang telah banyak membantu dalam penulisan ini.
- Rekan-Rekan dirumah yang juga telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.
Akhirihul kalam saya mengucapkan Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada saya dalam menyelesaikan peneitian dengan baik dan tak lupa saya doakan semoga Allah membalas segala pengorbanan dan kebaikan yang telah diberikan kepada saya. Aamiin
Wassalam.
Bandung, 20 April 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... .1
1.2 Tujuan Penelitian.................................................................................. .3
1.3 Manfaat Penelitian................................................................................ .3
1.4 Rumusan Masalah................................................................................. .3
1.5 Kerangka Berpikir................................................................................ .3
1.6 Kerangka Konsep Penelitian……………………………….….….….. 4
1.7 State of the Art..............……………………………..….….…....…….5
1.8 Kerangka Teori………………………………….……….…..……..…5
1.9 Sistematika Penulisan …………………………………….…………..6
1.10 Batasan Masalah ………………………………………….…………6
1.11 Hipotesis …………………………………………………………….6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
1.7 Perempuan Dan Lingkungan ……………………………………………………………………9
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Studi Literatur …………………………………………...………….13
3.2 Identifikasi Masalah …………..……………………….….………..13
3.3 Analisis Kebutuhan………….….……………………….,,,,,……….13
3.4 Perancangan…………………………………………,……,,,…..….. 13
3.5 Implementasi ……………………………..…………….…..……….13
3.6 Pengujian ……………………………………..…………..………... 14
3.7 Analisa Data …………………………………..……….….………...14
iii
BAB IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Alat dan Bahan ………………………………………………………13
4.2 Perancangan …….…………………………………….…….………..16
4.3 Implementasi …………………………………………..….…...……..26
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
5.1 Analisis ………………………………………….……..…………….27
.
BAB IV. PENUTUP
6.1 Kesimpulan …………………………………………………..………29
6.2 Saran ………………………………………………………….….…...29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................30
iv
BAB I
Pendahuluan
1.1 LatarBelakang
Lingkungan kampus merupakan tempat kita menuntut ilmu ataupun memperoleh semua kegiatan positive. Dalam aspek kebersihan sering kali kita kaitkan antara perempuan karena perempuan identic dengan kebersihan. Dibandingkan laki – laki, perempuan memanglah lebih baik dalam hal kebersihan. Sesuai dengan sifatnya,, perempuan mampu memimpin dengan baik.
Pentingnya lingkungan bagi kelangsungan kehidupan manusia di planet bumi ini serta kurang kepedulian manusia akan lingkungannya. Perilaku tersebut berdampak pada tertekannya lingkungan sebagai sumber daya pendukung bagi kelangsungan hidup manusia secara berkelanjutan. Kesenjangan, kesalahan managemen, eksploitasi terhadap sumber daya lingkungan menjadikan kerusakan lingkungan terjadi dimana- mana.
Perempuan dimasakinibaikpada masa laluataupunsekarang, punyaarti penting dalam menjaga kelangsungan lingkungan. Jumlah perempuan hampir setengah daridari jumlah seluruh penduduk di Indonesia. Dilihat dari jumlahnya perempuan sebagai sumberdaya manusia merupakan modal potensial. sebagai dasar pelaksanaan pembangunandalamaspekkelingkungan. Dapatdisadari bahwa pelaksanaan pemanfaatan yang diberdayakanselama ini justru kurang berpihak pada perempuan bahkan cenderung meminggirkan perempuan mulai perencanaan dan pelaksanaan pelestarianlingkungandi tingkat mikro hingga makro.
Perempuan tersingkirkan dari kesempatan memperoleh peningkatan pengetahuan, keterampilan, pendidikan, modal, serta pelayanan kesehatan. Rendahnya kualitas sumberdaya perempuan karena kesempatan yang tak dimiliki perempuan untuk meningkatkan kualitasnya. Alasan mengenai ketidakberdayaan perempuan telah menempatkan perempuan kurang dilibatkan dalam berbagai kegiatan dikampus. Perempuan dianggap kurang mampu diberi tanggung jawab dikampussendirikarenalelakiterlihatlebihbisamemegangtanggungjawab. Meningkatkan peran serta perempuan merupakan langkah yang perlu mendapat perhatian agar perempuan mampu untuk berperan sebagaimana lawan jenisnya dalam setiap kegiatan di kampus.
1
Sejak disadari betapa pentingnya melibatkan perempuan untuk mengelola lingkungan karena sifat yang dimiliki perempuan yakni ketelatenan, ketekunan, dan memiliki kegiatan yang terkait langsung dengan lingkungannya maka muncul gagasan untuk melibatkan perempuan dalam pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan mulai dari lingkup mikro sampai lingkup makro. Masalah lingkungan masih menjadi issue hangat dari lingkup lokal hingga global. Kerusakan lingkungan pada sekala mikro dapat mempengaruhi lingkungan secara makro. Perilaku manusia dalam mengelola lingkungan pada tingkat lokal ikut menyumbang kondisi lingkungan global. Persoalan akibat perilaku manusia yang kurang memperhatikan betapa
1.2 Tujuan
1. Memanfaatkan peran serta wanita pada lingkungan kampus.
2. Kesetaraan peran serta antar perempuan dan laki – laki.
1.3 Manfaat
1. Emansipasi wanita dalam memimpin kebersihan kampus.
1.4 RumusanMasalah
1. Apakahperempuanbisadijadikansebagaipemimpin?
2. Bagaimanaperansertaperempuanpadalingkungankampus?
3. Bagaimanakepemimpinanperempuandalamkebersihan?
4. Bagaimanaperansertaperempuandanlaki – lakibisadisetarakan?
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Rendahnya partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di organisasi
2. Kesempatan yang diberikan kepada perempuan untuk menduduki jabatan penting belum seimbang dengan yang diberikan kepada laki-laki
3. Masih adanya stereotipe negatif terhadap kemampuan perempuan dalam memimpin organisasi
2
1.6 State Of The Art
1.7 SistimatikaPenulisan
BAB I PENDAHULUAN : Pada BAB ini disajikan Latar Belakang, Permasalahan, pada karya tulis ii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA : Pada BAB ini disajikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan fakta atau kasus yang sedang dibahas. ditiliti pada BAB IV.
BAB III METODE PENELITIAN : Bab ini menyajikari secara sederhana langkah-langkah penelitian yang dilakukan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN : Di dalam BAB ini data atau informasi hasil penelitian diolah, dianalisis, ditafsirkan, dikaitkan dengan kerangka teoritik atau kerangka analisis yang dituangkan dalam BAB II
BAB V PENUTUP : BAB ini merupakan kristalisasi dari semua yang telah dicapai di pada masing-masing BAB sebelumnya. Tersusun atas Kesimpulan dan Saran
3
1.8 Kerangka Konsep Penelitian
1.9 Hipotesis
Dapat dilihat dari beberapa kinerja perempua di zaman era globalisasi seperti saat ini, sudah banyak perempuan yang berkarir. Maka dari itu seharusnya sudah tidak lagi diragukan mengenai kepengurusan pada perempuan, karna pastinya akan menjadi lebih tertata jika perempuan berada dalam organisasi, tanpa harus membandingkan kedudukan karna dalam organisasi dapat terlihat dengan sendirinya melalui kemampuannya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perempuan Dan Lingkungan
Lingkungan merupakan isu global yang memerlukan antisipasi seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali kelompok perempuan. Kerusakan lingkungan yang terjadi sehingga merugikan bagi kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu penataan dengan penyebar luasan informasi tentang kependudukan dan lingkungan hidup merupakan upaya strategis yang perlu mendapat perhatian agar dapat dilakukan pencegahan terhadap kerusakan lingkungan
Perubahan mendasar ini meliputi tiga kelompok besar, yaitu: Perubahan akibat suatu kegiatan yang (secara kumulatif) menghilangkan identitas rona lingkungan awal secara nyata, perubahan akibat suatu kegiatan yang menimbulkan ekses nyata pada kegiatan lain di sekitarnya, dan perubahan akibat suatu kegiatan yang menyebabkan suatu rencana tata ruang (SDA) tidak dapat dilaksanakan secara konsisten lagi.
Pada dasarnya, laki – laki dan perempuan bisa mengelola lingkungan dengan caranya masing – masing bahkan setiap individu juga memiliki caranya masing – masing. Adanya tujuan pengelolaan lingkungan ini memiliki keadaan yang menguntungkan seperti
a. Melakukan tuntutan secara aktif untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat
b. Peningkatan jumlah dan kualitas anggota masyarakat yang peduli dan mampu mengelola lingkungan hidup
c. Meningkatkan keberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan hidup
d. Melakukan inisiatif lokal dalam menghadapi masalah lingkungan hidup di sekitarnya pola kemitraan pembangunan berwawasan lingkungan
e. Pengkajiankeadaansosial-ekonomidan budaya masyarakat,
f. Pengkajiankeadaansosial-ekonomidan budaya masyarakat,
g. Pemanfaatankearifanlokaldalam pemeliharaan lingkungan hidup h. Perlindungan terhadap teknologi tradisional dan ramah lingkungan
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 StudiLiteratur
Penelitian untuk tugas akhir ini memiliki beberapa dengan tahapan penting meliputi studi literatur, identifikasi masalah, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian dan analisis. Tahap-tahap tersebut dipersiapkan untuk menunjang proses penelitian agar berjalan sistematis. Dari beberapa tahapan yang telah disebutkan
3.2 IdentifikasiMasalah
Dari sekian panjang proses penelitian ini terdapat beberapa hal yang membuat kita tidak memperoleh data yang sesuai diinginkan. Rendahnya partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di organisasi. Kesempatan yang diberikan kepada perempuan untuk menduduki jabatan penting belum seimbang dengan yang diberikan kepada laki-laki. Masih adanya stereotipe negatif terhadap kemampuan perempuan dalam memimpin organisasi.
3.3 Analisis Kebutuhan
Dilihat dari masalah yang signifikan disini membutuhkan perempuan yang memang benar-benar bisa dipercaya, dan di pertanggung jawabkan atas semua hal yang di kerjakannya. Disini juga membutuhkan laki-laki yang memang bersedia mempercayai perempuan atas kedudukan apapun yang perempuan itu peroleh, karna tanpa adanya rasa saling percaya di takutkan akan menimbulkan fikiran negative atau hal buruk yang tidak baik.
3.4 Perancangan
Perancanga yang akan dilakukan mungkin dengan membandingkan kepengurusan dari personal perempuan dan laki-laku, namun tanpa melihat kedudukan tapi melihat dari hasil kinerja nya selama berada diorganisasi tersebut. Dari situ akan terlihat mana yang bisa lebih mempertanggung jawabkan kedudukannya pada organisai.
3.5 Implementasi
Penelitian ini akan diimplementasikan pada kampus umun, dengan melihat kewajiban-kewajiban apa saja yang sudah dia lakukan selama di kampus tersebut sehingga dia dengan sendirinya akan mendapatkan haknya. Karna setiap ada kewajiban selalu ada hak yang akan diperoleh sesudahnya.
6
3.6 Pengujian
Dengan mengambil sampel responden dari laki laki sebanyak sepuluh orang dan perempuan sebanyak seputuh orang juga. Pengujian akan berjalan seiring nya waktu tersebut. Akan terlihat ketika perempuan dan laki-laki memiliki amanah yang sama, manakah yang lebih bisa atau yang lebih unggul ketika menjalankan amanah tersebut.
3.7 Analisa Data
Salah satunya permasalahan yang mungkin sudah sangat umum bahwa sulitnya meyakinkan masyarakat luas bahwa perempuan juga tidak kalah jauh untuk dibandingkan dengan laki-laki dalam kepengurusan kebersihan.
7
BAB IV
PERANCANGAAN
PEMANFAATAN PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM KEPEMIMPINAN KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN KAMPUS
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki (10 orang) / Perempuan (10 orang)
Jurusan :
Semester : 2 s/d 6
NO | PERTANYAAN | LAKI - LAKI | PEREMPUAN | ||||
YA | MUNGKIN | TIDAK | YA | MUNGKIN | TIDAK | ||
1. | Apakah menurut anda pekerjaan rumah (menyapu, mengepel, dan lain lain) lebih baik dilakukan oleh perempuan dibandingkan laki - laki? | 9 | 1 | 0 | 7 | 2 | 1 |
2. | Apakah kinerja peremuan bisa lebih dipertangungjawabkan? | 2 | 6 | 2 | 5 | 3 | 2 |
3. | Apakah keuletan peremuan lebih bagus dibandingkan laki – laki? | 3 | 3 | 6 | 4 | 4 | 2 |
4. | Apakah anda setuju jika petugas kebersihan dilakukan oleh perempuan? | 5 | 4 | 1 | 5 | 2 | 3 |
5. | Menurut anda perlukah petugas kebersihan lakukan oleh perempuan? | 5 | 1 | 4 | 3 | 4 | 3 |
6. | Menurut anda perlukah kepemimpinan kebersihan lakukan oleh perempuan? | 4 | 5 | 1 | 1 | 4 | 5 |
9
BAB V
PEMBAHASAN
1. Apakah menurut anda pekerjaan rumah (menyapu, mengepel, dan lain lain) lebih baik dilakukan oleh perempuan dibandingkan laki - laki? .......
2. Apakah kinerja peremuan bisa lebih dipertangungjawabkan? .......
3. Apakah keuletan peremuan lebih bagus dibandingakn laki – laki? .......
4. Apakah anda setuju jika petugas kebersihan dilakukan oleh perempuan? .......
5. Menurut anda perlukah petugas kebersihan lakukan oleh perempuan? .......
6. Menurut anda perlukah kepemimpinan kebersihan lakukan oleh perempuan? .......
10
Hasil Keseluruhan? .......
Analisis
Dari hasil semua responden ternyata banyak yang setuju jika pekerjaan rumah sebaiknya masih dilakukan oleh perempuan. Dari hasil kali ini masih banyak yang setuju jika perempuan bisa untuk memegang tanggung jawab. Wanita memang secara tanggung jawab lebih tinggi dibandingkan dengan laki - laki Karena sikap toleransinya yang sangat tinggi. Setengah dari responden masih setuju jika perempuan lebih ulet dibandingkan laki – laki. Ini disebabkan karena wanita cenderung lebih bisa mengatur waktu secara tersusun dan rapih.
Setengah dari hasil responden juga masih menjawab jika petugas kebersihan sebaiknya dilakukan oleh kamu perempuan. Perempuan memang lebih jujur dan hal berdomestik. Hasil kali ini mungkin ada yang masih bimbang jika perempuan bisa untuk menjadi petugas kebersihan Karena hasil dari pertanyaan nomer 4 masih ada sangkut pautnya dengan pertanyaan ini. Responden setuju jika perempuan bisa menjadi petugas kebersihan tetapi perempuan kurang perlu jadi petugas kebersihan. Hasil pertanyaan kali ini dari yang setuju dan tidak setuju tidak berbeda jauh ini bisa dikarenakan kepeminpinan perempuan masih bisa tetapi kepemimpinan dari laki – laki lebih dominan Karena stigma laki – laki adalah sebagai pemimpin. Jadi 50 % lebih perempuan berpeluang besar mempimpin dalam sector kebersihan.
11
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Peluang kepemimpinan perempuan ini bila dilihat dari hasil kuisioner serta analisisnya. Karena emansipasi wanita pada zaman ini memang kita butuhkan. Jika peran wanita bisa kita manfaatkan secara penuh , maka perlu suatu perubahan atau pionir untuk mendelegasikanya. Pada aspekdari gender, laki-laki maupun perempuan sama - sama bisa menjadi pemimpin yang baik. Meskipun secara stigma laki – laki memang lebih baik untuk memimpin tetapi kamu perempuan lebih baik untuk mengerjakan pekerjaan domestic Karena itu kita membutuhkan suatu kepemimpinan dari perempuan untuk menjaga kebersihan ini. Peluang bila dilihat dari hasil kuisioner yaitu dair semua pertanyaan yang menjawab ya mencapai skor yang paling tinggi. Dari 20 responden, 52% menyatakan perlu adanya adanya emansipasi wanita dalam sector kebersihan, 25% menyatakan mungkin, dan 23 % menyatakan tidak.
6.1 Saran
Pada karya tulis kali ini dimohon untuk agar secepatmya bisa terus dikembangkan kembali dengan efisiensi yang lebih mumpuni.
12
Daftar Pustaka
· http://menulis-makalah.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-jenis-karya-tulis.html
· http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20161126105917-241-175470/kartun-soal-perempuan-suarakan-kesetaraan-gender/
· https://id.wikipedia.org/wiki/Gender
· https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/12/09/selain-laki-laki-dan-perempuan-ada-gender-lain-di-suku-bugis
· http://mymuslimblogaddress.blogspot.co.id/2015/03/gender-dan-kajian-perempuan.html
13
0 Response to "Contoh Penelitian Aspek Gender dalam Kebersihan"
Post a Comment